Selasa, 22 Desember 2015

INDUSTRI PAKAN



MODUL   I

PENGERTIAN DAN TIPE  INDUSTRI PAKAN

Oleh :

N.G.F. Katipana dan Jalaludin




1.  PENDAHULUAN


          Modul ini akan menjelaskan tentang perbedaan pengertian antara industri dan pabrik pakan, sejarah perkembangan berdirinya industri pakan, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berdirinya industri pakan, kebutuhan dasar minimal dalam mendirikan sebuah industri pakan, tipe-tipe industri pakan,  dan definisi-definisi yang berkaitan dengan industri pakan. 
            Modul ini menjelaskan pentingnya industri pakan bagi suatu usaha peternakan serta menjelaskan tentang kebutuhan dasar minimal yang harus dipenuhi bila ingin mendirikan suatu industri pakan, karena modul ini sangat erat kaitannya dengan mata kuliah industri pakan.  Modul ini juga memperkenalkan tipe-tipe industri pakan yang digolongkan menurut kemampuan produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah modal, bahan dan jenis alat yang digunakna, dan berdasarkan produk yang dihasilkan. Dalam mempelajari modul ini mahasiswa harus membayangkan dirinya sebagai seorang yang mau mendirikan industri pakan, sehingga dengan mudah dapat menguasai modul ini. Di samping itu, mahasiswa perlu membuat ringkasan modul ini, menguasai modul ini dengan jalan menghafal  dan kemudian berdiri di depan kaca dan menjelaskan ringkasan materi modul ini kepada  bayangan anda di dalam kaca seolah-olah anada alahah dosen yang sedang menjelaskan kepada mahasiswa.  Cara ini diulang-ulang beberapa kali tanpa melihat catatan, maka anda sudah dapat menguasai modul ini dengan baik.   
Kompetensi khusus dari modul ini, adalah :
  1. mahasiswa mampu mendefinisikan dan membedakan antara pabrik dan industri pakan.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menceritrakan sejarah perkembangan industri pakan.
  3. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang dapat mem- pengaruhi berdirinya industri pakan.
  4. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan kebutuhan dasar minimal yang harus dipenuhi bila ingin mendirikan sebuah industri pakan.
  5. Mahasiswa mampu menyebutkan dan mendefinisikan istilah-istilah yang terdapat dalam industri pakan.

2.   MATERI  KULIAH.

2.1.  PENGERTIAN INDUSTRI DAN PABRIK PAKAN

          Di dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal dua kata,yaitu kata pabrik dan kata industri.  Dalam kamus bahasa Indonesia kata pabrik dan kata industri memiliki makna yang berbeda.  Pabrik diartikan sebagai sebuah bangunan dengan perlengkapan mesin tempat membuat  atau memproduksikan barang-barang tertentu dalam jumlah besar untuk diperdagangkan.  Contoh, pabrik roti, berarti tempat membuat roti, pabrik pakan, berarti tempat membuat pakan.   Industri diartikan sebagai kegiatan mengolah barang tertentu dengan menggunakan sarana dan peralatan seperti mesin.  Namun demikian,  dalam industri tidak saja dibicarakan tentang  mengolah barang tetapi juga membicarakan tentang penyediaan bahan baku, penanganan dan penyimpanan bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi, penyimpanan bahan jadi, uji mutu bahan baku dan bahan jadi, transportasi, dan cara-cara melaku kan pemasaran bahan jadi.  Oleh karena itu pengertian industri lebih ditujukan pada sifat aktifitasnya.
            Perkembangan industri pakan tidak terlepas dari perkembangan usaha peternakan, karena luaran dari industri pakan menjadi masukkan bagi usaha peternakan. Oleh karena itu pelaku industri pakan tidak saja bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya sebagai haknya tetapi juga mempunyai kewajiban untuk menghasilkan pakan yang memenuhi syarat-syarat biologis, yakni memenuhi kebutuhan zat-zat makanan bagi ternak yang mengkonsumsinya.  Hak dan kewajiban industri pakan ternyata saling bertolak belakang sehingga keduanya harus ditemukan pada suatu titik temu, yakni mendapatkan keuntungan yang wajar tanpa mengabaikan mutu pakan yang dihasilkannya.  Untuk itu perlu metode yang tepat untuk mencapai titik temu tersebut, yang akan dibahas pada modul-modul selanjutnya.
            Industri pakan mengandung dua pengertian yaitu industri dan pakan.  Industri adalah kumpulan dari berbagai usaha sejenis yang memproduksi pakan saling ber- gabung  untuk mencapai tujuan ekonomi dengan metode tertentu.  Jadi meskipun terdiri dari banyak usaha tetapi kegiatannya sama yakni membuat pakan, sehingga industri pakan merupakan kumpulan  unit-unit usaha yang membuat pakan baik secara makro maupun secara mikro, baik dalam bentuk pabrik maupun bukan pabrik.  Kegiatan makro  adalah masalah yang dihadapi oleh suatu industri pakan juga merupakan  masalah yang dihadapi oleh unit-unit usaha dari  industri tersebut  sehingga pengertian industri lebih  lebih ditekankan pada sifat aktifitasnya dari pada wujud fisiknya..
            Dari segi ilmiah, industri pakan terdiri dari dua bidang yakni bidang industri (ekonomi industri) dan bidang pakan.  Seorang pengusaha industri pakan harus mengetahui ilmu industri (ekonomi industri) dan ilmu pakan. Pengetahuan akan kedua ilmu tersebut harus didasari oleh ilmu-ilmu yang lain seperti ilmu ekonomi dan cabang-cabangnya, ilmu biokimia, pengetahuan bahan pakan, ilmu gizi ternak dan sebagainya.  Namun demikian,  tidak selamanya seorang pengusaha industri pakan harus menguasai ilmu-ilmu tersebut.  Bisa saja pengusaha tersebut hanya mengetahui satu bidang dan menyerahkan bidang lain ke orang lain yang menguasai bidang tersebut  Contohnya : Pengusaha hanya mengetahui bidang usaha sedangkan untuk bidang penyusunan ransum dapat  menyewa atau menggaji orang lain yang menguasai penyusunan ransum.  Dalam suatu industri pakan,  bidang industri dan pakan terasa sangat penting tetapi yang paling penting adalah bidang ekonomi industri.      
           
2.2.  SEJARAH INDUSTRI PAKAN


            Pada zaman nenek moyang  pakan tersedia berlimpah dan ternak dapat meng- konsumsinya secara langsung.  Ketika penduduk bertambah banyak, ketersediaan pakan berkurang menyebabkan  ternak berpindah ke daerah-daerah yang ketersediaan pakan berlimpah.   Setelah makin banyak ternak didomestikasi dan permintaan hasil-hasil ternak semakin meningkat menyebabkan ternak mulai dikandangkan,  sehingga  pakan harus disediakan dan diberikan ke ternak yang telah dikandangkan. 
            Walaupun ternak telah didomestikasi selama beribu-ribu tahun tetapi pakan komersial yaitu pakan untuk dijual baru mulai dibuat akhir-akhir ini, karena informasi yang digunakan dalam penyusunan ransum baru ditemukan 100 tahun yang lalu, ketika sistem analisis proksimat dikembangkan oleh Hennenberg dan Stochman.
            Pada mulanya mesin-mesin penggiling bertenaga uap digunakan untuk meng- giling biji-bijian seperti jagung dan gandum untuk memenuhi kebutuhan manusia.  Kemudian dengan semakin berkembangnya industri khususnya industri pengolahan susu, minyak dan daging menyebabkan limbah olahan semakin banyak.  Pada mulanya limbah-limbah ini dibuang ke sungai atau daerah irigasi yang berdekatan dengan pabrik sehingga telah menyebabkan pencemaran lingkungan.  Kondisi ini telah memaksa pemerintah  melarang pembuangan limbah pabrik ke sungai atau daerah irigasi lainnya.  Akan tetapi setelah ditemukannya analisis proksimat mendorong ilmuawan untuk meneliti nilai gizi dari limbah-limbah tersebut. Hasil analisa membuktikan bahwa  limbah-limbah tersebut  memiliki nilai gizi yang baik sehingga dapat diguakan sebagai bahan pakan.  Berdasarkan nilai gizi pakan,  hasil analisis proksimat maka orang mulai menyusun pakan berdasarkan suatu formulasi sesuai dengan kebutuhan ternak.  Industri pakan mulai menyusun pakan berdasarkan suatu formulasi pakan pada tahun 1800, karena pada waktu itu ada per mintaan pakan berkualitas untuk ternak kuda dan mule, yang digunakan sebagai alat transporatsi utama pada saat itu. 
            Industri pakan pada mulanya sudah mencampur, menyimpan, menjual dan men distribusikan produknya seperti industri saat ini tetapi formulasi dan jenis pakan yang di gunakan masih terbatas serta teknologi yang digunakan masih sederhana.  Industri pakan yang pertama kali berdiri adalah Blatchford di Waukegan, Illinois - Amerika Serikat, yang memproduksi pakan bagi anak sapi, yang sampai saat ini masih beroperasi.    
            Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat khususnya teknologi pengolahan, metabolisme zat-zat makanan di dalam tubuh ternak, penemuan vitamin dan mineral serta bahan-bahan baku seperti tetes, tepung ikan dan sebagainya telah mendorong kemajuan industri pakan baik dari segi peralatan, maupun dari segi teknologi pengolahan dan produk yang dihasilkannya.  Industri pakan sekarang semakin modern dan kompleks karena semua proses produksi,  pengawasan produksi, mutu baik bahan baku maupun bahan jadi dan formulasi campuran ransum, semuanya dilakukan dengan menggunakan komputer.  Disamping itu, industri pakan saat ini juga telah memiliki sistem managemen,  baik dalam sistem produksi maupun  dalam sistem pemasaran.
            Di Indonesia, industri pakan mulai berkembang pada era tahun 1970-an, khusus nya industri pakan unggas, karena pada era ini perkembangan peternakan ayam pedaging dan petelur sangat pesat sehingga permintaan  pakan semakin meningkat.  Akhir-akhir ini banyak industri pakan dibangun di daerah-daerah pusat produksi bahan baku pakan, seperti tampak pada Tabel 1 bahwa jumlah dan potensi industri pakan di daerah-daerah pusat produksi bahan baku pakan lebih besar dan banyak dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya, seperti di Jawa Barat sebagai daerah pusat produksi bahan baku terbesar di Indonesia terdapat 38 buah perusahaan industri pakan.   Tabel 1 juga memperlihatkan di daerah Jawa Timur, jumlah industri pakan hanya 15 buah  tetapi kapasitas produksinya hampir sama dengan daerah di Jawa Barat yang memiliki industri pakan sebanyak 38 buah, berarti kemampuan produksi dari mesin produksi pada masing-masing pabrik adalah tidak sama.

            Tabel 1. Jumlah Indsutri Pakan dan Produksi Pakan di Indonesia
                          Sampai Dengan Tahun 1987.

No.
Provinsi
Jumlah Industri
Jumlah Produksi (ton/tahun)




1.
Jawa Barat
38
1.044.346
2.
DKI
  7
378.280
3.
Jawa Tengah
10
157.980
4.
Daerah Istimewa Yogyakarta
  2
5.400
5.
Jawa Timur
15
999.610
6.
Sumatera Utara
  9
193.900
7.
Lampung
  4
90.000
8.
Riau
  2
1.800
9.
Sumatera Barat
  3
9.000
10.
Sulawesi Selatan
  3
73.600
11.
Sulawesi Utara
  2
73.400
12.
Kalimantan Timur
  2
33.360





            Berikut ini adalah kronologis berdirinya industri pakan di dunia :
1. 1848 – Kantung goni pertama kali dibuat oleh Chase Bag Company untuk mengganti-
                kan tong kayu (barrel).
2. 1870 – Penggiling porselin dan baja untuk membuat tepung dikembangkan di Eropah
                dan di import oleh perusahan-perusahaan Amerika untuk membuat tepung
                gandum dan biji-bijian.
3. 1886 – Serat rami diimpor dari India untuk membuat karung.
4. 1895 – Isu paten khususnya untuk hammermill mulai digunakan.
5. 1900 – Keausan alat penggiling (perbaikan alat penggiling yang aus) mulai didesain dan dipatenkan oleh Sprout Waldron Company .
6. 1905 -   Elektromagnet tersedia di pasaran.
7. 1909 -   Mixer horizontal dibuat oleh S.Howes Company.
8. 1910 - Volumetric feeders untuk campuran satu arah dibuat oleh B.F. Gump Company.
9. 1910 – Autmatic hopper berskala dibuat oleh Richardson Scale Company.
10. 1911 – Mesin pellet komersil pertama  dibuat oleh Sizer Ltd. Di Inggris.
11. 1913 – Mesin pencampur molase dengan bah pakan lainbnya dibuat oleh S.Howes Company.
12. 1914 – Nixer pencampur horinsontal dibuat oleh Sprout-Waldrom Company.
13. 1916 – Alat penyuntik dan pengatur proporsi molase dalam ransum dibuat oleh S.Howes Company.
14. 1918 – Mixer vertical komersil pertama dibuat oleh Sprout-Waldrom Company.
15. 1919 – Isu paten untuk pembuatan karung goni yang berlabel
16. 1924 – Mesin pellet untuk mencampur bahan makanan dengan kandungan molasses tinggi dibuat dan dipatenkan oleh Schreiber Mills, Inc.
17.1927 – Perusahaan Beacon Milling Company membuat sistem pencampuran  makanan.
18. 1928-1929 – Mesin pellet diimport ke amerika.  Perusahan yang pertama menggunakannya adalah Schreiber Mills Inc., Nutrena Mills, Inc., Albers milling Company,  Tarkio Molasses Feed Company, Quaker Oats, Beacon Milling Company, Ralston Purina Company, dan S. Hower Company yang menjadi distributor di Amerika Serikat.
19. 1930 – S. Hower Company membuat mesin pellet dan mesin pembuat pellet bentuk kubik untuk di jual di Amerika Serikat.
20. 1931 – Mesin pellet model menggunakan baja diperkenalkan oleh perusahaan California Pellet Mill Company.
21. 1931 – Perusahaan B.F. Gump Company memasarkan mesin pencampur makanan dengan molasses
22. 1933 – Perusahaan Wenger Mixer Manufacturing Company menjual mesin pencampur makanan dengan molase berkecepatan tinggi untuk pertama kalinya.
23. 1933 – Perusahaan Beacon Milling Company pertama kali membuat mesin pembuat pellet untuk itik.
24. 1936 – Masa berlaku paten untuk karung goni berakhir.
25. 1939 – Pertama kali satu paket model mixer molasses berkecepatan tinggi dijual oleh Wenger Mixer Manufacturing Company.  Paket tersebut sudah termasuk alat untuk menentukan jumlah/presentasi masing-masing bahan pakan, tanki penampung molasses, dan pompa bermeteran.
26. 1940 – Alat pneumatic untuk menangani bahan-bahan pakan yang mau diproses diperkenalkan oleh Sprout Waldron Company.
27. 1941 – Permanent Plate magnet komersil dibuat oleh Eriez Company.
28. 1941 – Perusahaan California Pellet Mill Company memperkenalkan alat pendingin pellet vertical untuk dijual.
29. 1942 – Pertama kali truk pengangkut bahan pakan dalam jumlah besar dibuat oleh perusahaan Triangle Grain Company Bellflower California.  Truk ini digunakan  untuk mengantar bahan pakan atau makanan dalam jumlah besar
30. 1945 – Tote bins untuk menampung bahan makanan dalam jumlah besar pertama kali dikembangkan oleh Frank White untuk perusahaan Fisher Flour Mills, Seattle, Washington.
31. 1946 – Pertama kali mesin molasses pellet extruder dibuat untuk mencampur peller yang menggunakan mollases dalam jumlah tingg (30-50%)  dikembangkan oleh Wenger Mixer Manufacturing Company.
32. 1947 -  Formulasi pakan dalam bentuk crumble  diperkenalkan untuk unggas.
33. 1948-1950 – Kantung kertas pertama kali diperkenalkan oleh St. Regis Paper Company dan Bemis Bros , Bag Company.
34. 1949 – The Weigh Buggy dikembangkan oleh Allied Industies, Inc.
35. 1949 – Istila Push Button Mills mulai diiklankan dalam jurnal perdaganagn makanan.
36. 1950 – Alat pendingin pellet horizontal komersil pertama dibuat oleh Wnger Mixer Manufacturing Company.
37. 1950 – Pompa larutan berskala dan alat untuk menangani lemak hewani dikembang kan oleh Wenger Mixer Manufacturing Company.
38. 1955 – Mesin multi blender dibuat oleh Wenger Mixer Manufacturing Company.
39. 1955 – Perusahaan Attala Company of Kosciusko, Mississippi membangun sistem kartu pengontrolan pancampuran makanan.  Perusahaan Richardson Scale Company mendesain panel elektronik untuk mengontrol jumlah dan pencampuran bahan pakan.
40. 1957 – Mesin multi guna yang snaggup menghasilkan pellet yang keras, pellet dengan jumlah molasses yang tinggi, dan campura makanan yang mengandung molasses  dalam bentuk tepung diperkenalkan oleh Wnger Mixer Manufacturing Company.
41. 1957 – Pertama kali mesin pellet yang telah mengalami perubahan dijual oleh Wenger Mixer Manufacturing Company.
42. 1957 – alat full drop-bottom horizontal mixer dikembangkan oleh Hayes & Stolz Company.
43. 1960 – Alat  mixer vertical bentuk segi empat diimport dari Holland dan didistribusi oleh Ross Machine and Mill Supply Company.
44. 1961 – Alat unique cone- shaped vertical mixer dengan sistem rotasi diimport dari Hollans dan didistribusi oleh J.H. Day Company.
45. 1962 – Alat penguji ketahanan pellet dikembangkan oleh Pfost at Kansas State University, Departemen of Flour and Feed Milling Industries.
46. 1965 – Alat Tip-tub mixer pertama kali diperkenalkan oleh Wnger Company.
47. 1974 – Pabrik makanan untuk membuat makanan ikan catfish pertama kali dibangun di  Belzoni Mississippi.
48. 1975 – Pabrik makanan yang seluruh kegiatannya menggunakan sistem computer menjadi kenyataan.  Sistem ini dirancang oleh T.E. Ibberson dan diabngu pada empat pabrik yaitu FCX, Inc., Southern States Coop, Landmark, Inc., dan The Andersons.
49. 1976 – Pembuatan makanan merpati yang dikerjakan seluruhnya secara otomatis di mulai di Cressona, Pennsylvania.
50. 1979 – Holly Farms pertama kali merancang fasilitas penampungan dalam ukuran besar untuk menampung bahan-bahan pakan ukuran mikro dan metionin dalam bentuk larutan.
51. 1979 – Rotary Mill dikembangkan di Austrlia oleh CSIRO.  Ripple Mill diperkenalkan di Amerika Serikat oleh California Pellet Mill Co. pada tahun 1982.
52. 1983 – Alat untuk menguji berkelanjutan ketahanan pellet dibuat oleh beberapa perusahan Eropa termasuk di dalamnya Buhler-Miag.



2.3.   FAKTOR - FAKTOR  YANG MEMPENGARUHI BERDIRINYA INDUSTRI   PAKAN


            Masalah-masalah yang dihadapi suatu industri pakan sangat bervariasi bergantung pada lokasi tempat industri tersebut berdiri, apakah itu desa, kota, kabupaten, provinsi atau negara.   Namun demikian secara umum masalah-masalah  yang dihadapi  yang mempengaruhi berdirinya suatu industri pakan pada suatu daerah  relatif sama, yaitu :

1.   Kebijakan Pemerintah.
      Pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan pemerintah untuk melindungi industri pakan dan konsumen atau usaha peternakan, sangat menentukan maju mundurnya usaha industri pakan dan usaha peternakan.  Contoh : Pemerintah membuat aturan tentang pembebasan atau keringanan bea masuk untuk impor  tepung ikan dan bunghkil kedele, serta aturan tentang quality control untuk melindungi usaha peternakan.  Di negara-negara maju campur tangan pemerintah semakin kecil sedangkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia sangat diperlukan untuk melindungi industri pakan skala kecil.

2.   Budaya dan Agama.
      Budaya dan agama di suatu daerah akan menentukan jenis ternak yang akan diusaha kan, seperti di daerah Timur Tengah, khususnya di Arab dan Israel atau di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya beragama muslim dan yahudi usaha ternak babi tidak diperbolehkan sehingga industri pakan  yang menghasilkan pakan untuk ternak babi tidak akan berkembang. 
      Di beberapa negara ada peraturan yang melarang penggunaaan bahan pakan tertentu sebagai komponen dalam ransum hasil dari suatu industri pakan, seperti di Amerika serikat sisa-sisa makanan tidak diizinkan digunakan sebagai bahan pakan sedangkan di beberapa negara berkembang termasuk India dan Indonesia sisa-sisa makanan dapat digunakan sebagai bahan pakan.  Di Meksiko, bahan dasar utama dalam ransum ternak adalah sorghum, karena jagung digunakan sebagai makanan pokok manusia, khususnya dalam pembuatan kue “Tortilas”.  Sebaliknya di Mesir jagung dapat digunakan sebagai bahan pakan dalam industri pakan karena makanan pokok rakyat Mesir adalah gandum. 
      Dari contoh-contoh di atas, penggunaan bahan pakan yang digunakan sebagai komponen ransum dalam industri pakan harus disesuaikan dengan adat kebiasaan dan budaya setempat.  Kondisi ini akan mempengaruhi industri pakan, khususnya  dalam penggunaan peralatan harus disesuaikan dengan bahan baku pakan yang akan digunakan, seperti di daerah yang menggunakan jagung sebagai bahan baku utama industri pakan akan menggunakan alat penggiling yang berbeda dengan daerah yang bahan baku utamanya adalah gandum atau umbi-umbian.

3.   Konsumen.
      Konsumen industri pakan adalah peternak.  Antara industri pakan dan peternak mungkin dipisahkan oleh jarak tetapi mereka dipertemukan dalam suatu pasar karena adanya aktifitas penawaran dan permintaan.  Pengaruh konsumen atau peternak terhadap industri pakan hanya terlihat mungkin pada salah satu unit kegiatan  di dalam industri pakan sehingga tidak mempengaruhi industri pakan secara keseluruhan.  Akan tetapi kadang-kadang kelesuan pada konsumen atau usaha peternakan akan berpengaruh pada industri pakan,  seperti adanya kepres  50 tahun 1981  menyebabkan kelesuan pada usaha peternakan unggas berpengaruh terhadap industri pakan di Indonesia, khususnya industri pakan unggas. 
      Hubungan antara industri pakan dan konsumen terjadi melalui satu sistem pemasaran atau jalur tataniaga.  Dalam ilmu ekonomi jalur pemasaran ada 3 macam, yaitu :
  1. Sistem Pemasaran Monopoli.
Banyak industri pakan menghasilkan produk yang sama yaitu pakan ternak tetapi mutunya tidak mungkin sama sehingga industri pakan yang memiliki produk dengan mutu yang baik akan menguasai pasar, seperti di Indonesia banyak sekali industri pakan unggas tetapi yang paling menguasai pasar adalah industri pakan Charoen Pokhpand  dari Jakarta dan Cargill dari Surabaya.
  1. Sistem Pemasaran Oligopoli.
Dalam sistem ini beberapa unit usaha dalam industri pakan memproduksikan pakan dengan mutu yang sama sehingga akan menguntungkan pihak industri pakan bukan konsumen.  Sistem pemasaran cara ini tidak terdapat di Indonesia.
  1. Sistem Pemasaran Normal.
Dalam sistem ini, pemasaran yang dilakukan industri pakan dan kondisi dari  konsumen tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pasar.
4.   Distributor atau Penyalur Bahan Baku.
      Distributor bahan baku bagi industri pakan sangat menentukan perkembangan industri pakan.  Di Indonesia,  pemerintah ikut dalam kegiatan penyediaan bahan baku bagi industri pakan, seperti pada tahun 1972 musim kemarau yang panjang menyebabkan gagalnya panen jagung sehingga tidak tersedia jagung bagi industri pakan.. Demikian juga dengan tepung ikan, sehingga pemerintah  malalui BULOG ikut campur dalam penyediaan ke dua jenis bahan baku bagi industri pakan.  Pemerintah, konsumen dan distributor bahan baku merupakan satu kesatuan yang mempengaruhi industri pakan sehingga bila terjadi suatu masalah dalam industri pakan perlu penanganan secara terpadu dari ke tiga lembaga tersebut.

2.4. TIPE INDUSTRI PAKAN

            Industri pakan digolongkan dalam beberapa tipe, berdasarkan pada :
1.   Kemampuan Produksi :
            Berdasarkan kemampuan produksi, industri pakan dibedakan atas :
a.       Industri pakan besar.
Industri tipe ini memproduksi lebih dari 20 ton per hari.
b.      Industri pakan sedang.
Industri tipe ini memproduksi 5-20 ton per hari.
c.       Industri pakan kecil.
Industri tipe ini memproduksi kurang dari 5 ton per hari.
2.    Jumlah tenaga kerja :
            Berdasarkan jumlah tenaga kerja, maka industri pakan dibedakan atas :
            a.   Industri pakan besar
                  Jumlah tenaga kerja dalam industri tipe ini adalah lebih dari 100 orang.
b.      Industri pakan sedang.
Jumlah tenaga kerja dalam industri tipe ini adalah 20-99 orang.
c.       Industri pakan kecil.
Jumlah tenaga kerja dalam industri tipe ini adalah 5-19 orang.
d.      Industri pakan skala rumah tangga.
Jumlah tenaga kerja dalam industri tipe ini adalah 1-4 orang.
3.     Permodalan :
            Berdasarkan modal yang dimiliki, maka industri pakan dibedakan atas :
            a.    Usaha kecil.
                   Berdasarkan UU no. 9 tahun 1995, criteria usaha kecil adalah :
-          Memiliki kekayaan maksimal Rp 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan pabrik.
-          Memiliki hasil penjualan sebesar Rp 1.000.000.000,-
b.        Industri kecil.
Berdasarkan Kep. Kemperindag No. 254?MPP/Kep/7/1997  industri tipe ini memiliki investasi sebesar Rp 200.000.000,-  tidak termasuk tanah dan bangunan.
c.         Industri kecil menengah.
Berdasarkan Kep. Memrindag No. 257?MPP/Kep/17/1997 industri tipe ini  memiliki investasi sebesar Rp 5.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan.
4.   Bahan dan Alat Produksi Yang Digunakan :
            Berdasarkan bahan dan alat yang digunakan, maka industri pakan dibedakan atas :
            a.     Feed-Milling Establishment
        Melakukan operasi penggilingan dengan stationary atau dengan mobil penggilingan pada tempat-tempat tertentu.
b.          Primary Feed Manufacture.
Usaha ini telah melakukan prosesing dan mixing bahan pakan sendiri.  Untuk produksi sudah diberi tambahan premix sebanyak kurang dari 50 kg/ton.
c.           Secondaray Feed Manufacturing
Usaha ini sudah melakukan prosesing dan mixing dengan satu atau lebih bahan yang menggunakan feed supplement
d.          Custom Grinding and Mixing.
Usaha ini sudah menggiling bahan-bahan pakan untuk kebutuhan sendiri maupun untuk pesanan dan sudah mencampurnya dengan feed supplement.
5.  Berdasarkan Produk Yang Dihasilkan :
            Berdasarkan produk yang dihasilkan, maka industri pakan dibedakan atas :
            a.   Complete feed.
                  Produk ini mengandung zat-zat gizi yang seimbang, yang biasanya untuk ternak non-ruminansia tetapi kalau ditujukan untuk ternak ruminansia perlu ditambahkan hijauan.
b.      Suplements/Concentrate.
Produk ini sudah mengandung protein, vitamin, mineral dan aditif, tetapi untuk menjadi ransum seimbang perlu ditambahkan biji-bijian dan atau hijauan dengan kadar protein 200 p/ton.
c.       Base Mixes / Super Concentrtae.
Protein yang terkandung di dalamnya sebagian besar terdiri dari protein asal hewani.  Untuk menjadikannya ransum seimbang perlu ditambahkan biji-bijian dan bahan sumber protein sebanyak 100 p/ton.
d.      Premix.
Formulasinya terdiri darai satu atau lebih bahan mikro (vitamin dan mineral). Jika digunakan dalam ransum ternak non-ruminansia perlu ditambahkan biji-bijian dan bahan pakan sumber protein lainnya sebanyak kurang dari 100 p/ton.

2.5.  UNIT-UNIT USAHA DALAM INDUSTRI PAKAN

            Dalam industri pakan terdapat beberapa unit usaha yang minimal harus ada dan saling menunjang untuk kelancaran usaha industri tersebut..  Unit-unit tersebut diantaranya,  adalah :
1.   Unit Pimpinan
      Dalam satu industri pakan terdapat seorang pimpinan atau dikenal dengan  manager, yang bertugas mengendalikan semua kegiatan di dalam industri pakan.  Maju mundurnya usaha industri pakan sangat tergantung pada manager tersebut.
2.   Unit Pengadaan Bahan Baku.
      Unit ini bertanggungjawab atas keberlanjutan ketersediaan bahan baku yang diguna kan dalam membuat ransum atau pakan komplit.
3.   Unit Pengolahan Bahan Baku
      Unit ini bertanggungjawab dalam memproses bahan baku menjadi ransum atau pakan komplit.
4.   Unit Penyimpanan Bahan Jadi
      Unit ini bertanggungjawab atas penyimpanan ransum atau pakan komplit hasil dari pengolahan bahan baku agar tidak mengalami kerusakan atau penyusutan nilai gizi ransum atau pakan komplit yang telah jadi sebelum dipasarkan.
5.   Unit Pemasaran
      Unit ini bertanggungjawab dalam kelancaran pemasaran ransum atau pakan komplit agar cepat terjual.  Dalam pemasaran, unit ini juga bertanggungjawab terhadap promosi produk yang dihasilkan termasuk dalam pembuatan iklan, label pada karung dan sebagainya.
6.   Unit Pengujian kualitas bahan baku dan bahan jadi.
      Unit ini bertanggungjawab atas kualitas bahan baku yang digunakan dan ransum atau pakan komplit yang dihasilkan karena kualitas ini menentukan kelancaran pemasaran produk yang dihasilkan dan selanjutnya ikut menentukan perkembangan industri pakan.

3.   PENUTUP

3.1.   Rangkuman.

      Industri pakan terdiri atas dua pengertian yaitu industri dan pakan.  Dalam industri pakan bergabung berbagai unit usaha yang bergerak dalam pembuatan pakan (ransum atau pakan komplit) secara makro dan secara mikro baik dalam bentuk pabrik maupun bukan pabrik.  Secara garis besar unit-unit usaha yang ada di dalam industri pakan adalah unit pimpinan, unit penyediaan bahan baku, unit pengolahan bahan baku, unit penyimpan an bahan jadi, unit pemasaran, dan unit pengujian kualitas bahan baku dan bahan jadi.  Perkembangan industri pakan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, agama dan budaya, konsumen yaitu peternak, dan distributior bahan baku. Dari faktor-faktor di atas maka kemajuan industri pakan sangat bergantung pada penyediaan atau distributor bahan baku,   kualitas produk yang dihasilkan dan konsumen dalam hal ini peternak.  Bagi negara-negara sedang berkembang selain ketiga faktor tersebut, kebijakan pemerintah ikut menentukan kemajuan industri pakan.  Oleh karena itu pemerintah, distributor, konsumen dan kualitas produk yang dihasilkan merupakan faktor-faktor yang paling menentukan perkembangan suatu industri pakan.    



3.2.   Latihan

a.   Diskusikanlah hak dan kewajiban dari industri pakan !
b.   Diskusikanlah peranan kualitas produk terhadap perkembangan industyri pakan !
c.  Diskusikanlah hubungan industri pakan dan usaha peternakan bagi kemajuan usaha industri pakan !

3.3.  Tes dan Kunci Jawaban.
         a. Tes.
1.      Sebutkanlah perbedaan indutri dan pabrik !
2.      Apa yang menjadi dasar perbedaaan antara industri dan pabrik ?
3.      Mengapa di negara-negara berkembang pemerintah ikut menentukan perkembangan industri pakan ?
4.      Mengapa agama dan budaya sangat menentukan berdirinya suatu usaha industri pakan ?
5.      Mengapa kualitas produk yang dihasilkan suatu industri pakan ikut menentukan perkembangan industri pakan tersebut ?

       b. Kunci Jawaban.

1. Pabrik diartikan sebagai sebuah bangunan dengan perlengkapan mesin tempat membuat  atau memproduksikan produk tertentu dalam jumlah besar untuk diper dagangkan.
      Industri diartikan sebagai semua kegiatan tidak saja dalam bentuk wujud fisik memproses atau mengolah produk tertentu dengan menggunakan sarana dan peralatan seperti mesin tetapi lebih ditujukan sifat aktifitasnya seperti penyediaan bahan baku, pemasaran, pengujian kualitas produk dan sebagainya..
2.   Dasar perbedaaan pabrik dan industri terletak pada sifat aktifitasnya.
3.   Untuk melindungi industri pakan skala kecil.
4. Agama ikut menentukan perkembangan industri pakan, seperti negara dengan mayoritas penduduk muslim atau yahudi tidak mungkin industri pakan babi berkembang disana.  Budaya ikut menentukan perkembangan industri pakan, seperti di Meksiko, jagung menjadi makanan pokok manusia  maka industri pakan yang mengandalkan bahan baku utama adalah jagung tidak mungkin berkembang disana atau di Mesir gandum menjadi makanan pokok manusia, jagung bisa digunakan dalam industri pakan sehingga industri pakan yang mengandalkan bahan baku utama adalah jagung bisa bverkembang disana. 
5.   Kemajuan usaha peternakan ditentukan oleh kualitas  pakan yang dikonsumsi ternak nya.  Oleh karena itu pakan yang dihasilkan oleh suatu industri pakan bila tidak berkualitas maka produknya tidak laku sehingga industri tersebut mengalami kerugian atau kebangkrutan.

DAFTAR PUSTAKA


Bebb, D.L. 1990. Mechanized Livestock Feeding. BSP Professional Book., Oxford,  London.

McEllhiney, R.R. 1985.  Feed Manufacturing Technology III. American Feed Industry Association, Inc., Virginia, USA.

Perry, T.W.  1984.  Animal Life-Cycle Feeding and Nutrition.  Academic Prss. New York.

Surisdiarto dan Koentjoko. 1990. Industri Makanan Ternak. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakanan Universitas Brawidjaja., Nuffic – Universitas Brawidjaja., Malang.

SENARAI


Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu.  Dalam industri pakan bahan baku adalah semua bahan pakan seperti jagung, kacang kedele, tepung ikan dan sebagainya yang diolah menjadi pakan komplit.

Industri adalah sebuah usaha yang terdiri tidak saja dari berbagai unit usaha termasuk usaha-usaha pabrik dalam bentuk wujud fisik tetapi juga termasuk semua aktifitas seperti penyuediaan bahan baku, pemasaran produk dan sebagainya.

Pabrik adalah sebuah bangunan dengan peralatan mesin untuk menghasilkan produk tertentu dalam jumlah besar untuk diperdagangkan.

Pakan adalah makanan ternak.

1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical

    BalasHapus