MODUL I
PENGERTIAN DAN TIPE
INDUSTRI PAKAN
Oleh :
N.G.F. Katipana dan Jalaludin
1. PENDAHULUAN
Modul ini akan menjelaskan tentang perbedaan
pengertian antara industri dan pabrik pakan, sejarah perkembangan berdirinya
industri pakan, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berdirinya industri
pakan, kebutuhan dasar minimal dalam mendirikan sebuah industri pakan,
tipe-tipe industri pakan, dan
definisi-definisi yang berkaitan dengan industri pakan.
Modul ini
menjelaskan pentingnya industri pakan bagi suatu usaha peternakan serta
menjelaskan tentang kebutuhan dasar minimal yang harus dipenuhi bila ingin
mendirikan suatu industri pakan, karena modul ini sangat erat kaitannya dengan
mata kuliah industri pakan. Modul ini
juga memperkenalkan tipe-tipe industri pakan yang digolongkan menurut kemampuan
produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah modal, bahan dan jenis alat yang
digunakna, dan berdasarkan produk yang dihasilkan. Dalam mempelajari modul ini
mahasiswa harus membayangkan dirinya sebagai seorang yang mau mendirikan
industri pakan, sehingga dengan mudah dapat menguasai modul ini. Di samping
itu, mahasiswa perlu membuat ringkasan modul ini, menguasai modul ini dengan
jalan menghafal dan kemudian berdiri di
depan kaca dan menjelaskan ringkasan materi modul ini kepada bayangan anda di dalam kaca seolah-olah anada
alahah dosen yang sedang menjelaskan kepada mahasiswa. Cara ini diulang-ulang beberapa kali tanpa
melihat catatan, maka anda sudah dapat menguasai modul ini dengan baik.
Kompetensi khusus dari modul ini, adalah :
- mahasiswa mampu mendefinisikan dan membedakan antara pabrik dan industri pakan.
- Mahasiswa mampu menjelaskan dan menceritrakan sejarah perkembangan industri pakan.
- Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang dapat mem- pengaruhi berdirinya industri pakan.
- Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan kebutuhan dasar minimal yang harus dipenuhi bila ingin mendirikan sebuah industri pakan.
- Mahasiswa mampu menyebutkan dan mendefinisikan istilah-istilah yang terdapat dalam industri pakan.
2. MATERI KULIAH.
2.1.
PENGERTIAN INDUSTRI DAN PABRIK PAKAN
Di dalam
kehidupan sehari-hari kita mengenal dua kata,yaitu kata pabrik dan kata
industri. Dalam kamus bahasa Indonesia
kata pabrik dan kata industri memiliki makna yang berbeda. Pabrik diartikan sebagai sebuah bangunan
dengan perlengkapan mesin tempat membuat
atau memproduksikan barang-barang tertentu dalam jumlah besar untuk
diperdagangkan. Contoh, pabrik roti,
berarti tempat membuat roti, pabrik pakan, berarti tempat membuat pakan. Industri diartikan sebagai kegiatan mengolah
barang tertentu dengan menggunakan sarana dan peralatan seperti mesin. Namun demikian, dalam industri tidak saja dibicarakan
tentang mengolah barang tetapi juga
membicarakan tentang penyediaan bahan baku, penanganan dan penyimpanan bahan
baku, pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi, penyimpanan bahan jadi, uji
mutu bahan baku dan bahan jadi, transportasi, dan cara-cara melaku kan
pemasaran bahan jadi. Oleh karena itu
pengertian industri lebih ditujukan pada sifat aktifitasnya.
Perkembangan
industri pakan tidak terlepas dari perkembangan usaha peternakan, karena luaran
dari industri pakan menjadi masukkan bagi usaha peternakan. Oleh karena itu
pelaku industri pakan tidak saja bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya sebagai haknya tetapi juga mempunyai kewajiban untuk
menghasilkan pakan yang memenuhi syarat-syarat biologis, yakni memenuhi
kebutuhan zat-zat makanan bagi ternak yang mengkonsumsinya. Hak dan kewajiban industri pakan ternyata
saling bertolak belakang sehingga keduanya harus ditemukan pada suatu titik
temu, yakni mendapatkan keuntungan yang wajar tanpa mengabaikan mutu pakan yang
dihasilkannya. Untuk itu perlu metode
yang tepat untuk mencapai titik temu tersebut, yang akan dibahas pada
modul-modul selanjutnya.
Industri pakan
mengandung dua pengertian yaitu industri dan pakan. Industri adalah kumpulan dari berbagai usaha
sejenis yang memproduksi pakan saling ber- gabung untuk mencapai tujuan ekonomi dengan metode
tertentu. Jadi meskipun terdiri dari banyak
usaha tetapi kegiatannya sama yakni membuat pakan, sehingga industri pakan
merupakan kumpulan unit-unit usaha yang
membuat pakan baik secara makro maupun secara mikro, baik dalam bentuk pabrik
maupun bukan pabrik. Kegiatan makro adalah masalah yang dihadapi oleh suatu
industri pakan juga merupakan masalah
yang dihadapi oleh unit-unit usaha dari
industri tersebut sehingga
pengertian industri lebih lebih
ditekankan pada sifat aktifitasnya dari pada wujud fisiknya..
Dari segi ilmiah,
industri pakan terdiri dari dua bidang yakni bidang industri (ekonomi industri)
dan bidang pakan. Seorang pengusaha
industri pakan harus mengetahui ilmu industri (ekonomi industri) dan ilmu
pakan. Pengetahuan akan kedua ilmu tersebut harus didasari oleh ilmu-ilmu yang
lain seperti ilmu ekonomi dan cabang-cabangnya, ilmu biokimia, pengetahuan bahan
pakan, ilmu gizi ternak dan sebagainya.
Namun demikian, tidak selamanya
seorang pengusaha industri pakan harus menguasai ilmu-ilmu tersebut. Bisa saja pengusaha tersebut hanya mengetahui
satu bidang dan menyerahkan bidang lain ke orang lain yang menguasai bidang
tersebut Contohnya : Pengusaha hanya
mengetahui bidang usaha sedangkan untuk bidang penyusunan ransum dapat menyewa atau menggaji orang lain yang
menguasai penyusunan ransum. Dalam suatu
industri pakan, bidang industri dan
pakan terasa sangat penting tetapi yang paling penting adalah bidang ekonomi
industri.
2.2. SEJARAH
INDUSTRI PAKAN
Pada zaman nenek
moyang pakan tersedia berlimpah dan
ternak dapat meng- konsumsinya secara langsung.
Ketika penduduk bertambah banyak, ketersediaan pakan berkurang
menyebabkan ternak berpindah ke
daerah-daerah yang ketersediaan pakan berlimpah. Setelah makin banyak ternak didomestikasi
dan permintaan hasil-hasil ternak semakin meningkat menyebabkan ternak mulai
dikandangkan, sehingga pakan harus disediakan dan diberikan ke ternak
yang telah dikandangkan.
Walaupun ternak
telah didomestikasi selama beribu-ribu tahun tetapi pakan komersial yaitu pakan
untuk dijual baru mulai dibuat akhir-akhir ini, karena informasi yang digunakan
dalam penyusunan ransum baru ditemukan 100 tahun yang lalu, ketika sistem
analisis proksimat dikembangkan oleh Hennenberg dan Stochman.
Pada mulanya
mesin-mesin penggiling bertenaga uap digunakan untuk meng- giling biji-bijian
seperti jagung dan gandum untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemudian dengan semakin berkembangnya
industri khususnya industri pengolahan susu, minyak dan daging menyebabkan
limbah olahan semakin banyak. Pada
mulanya limbah-limbah ini dibuang ke sungai atau daerah irigasi yang berdekatan
dengan pabrik sehingga telah menyebabkan pencemaran lingkungan. Kondisi ini telah memaksa pemerintah melarang pembuangan limbah pabrik ke sungai
atau daerah irigasi lainnya. Akan tetapi
setelah ditemukannya analisis proksimat mendorong ilmuawan untuk meneliti nilai
gizi dari limbah-limbah tersebut. Hasil analisa membuktikan bahwa limbah-limbah tersebut memiliki nilai gizi yang baik sehingga dapat
diguakan sebagai bahan pakan.
Berdasarkan nilai gizi pakan,
hasil analisis proksimat maka orang mulai menyusun pakan berdasarkan
suatu formulasi sesuai dengan kebutuhan ternak.
Industri pakan mulai menyusun pakan berdasarkan suatu formulasi pakan
pada tahun 1800, karena pada waktu itu ada per mintaan pakan berkualitas untuk
ternak kuda dan mule, yang digunakan sebagai alat transporatsi utama pada saat
itu.
Industri pakan pada
mulanya sudah mencampur, menyimpan, menjual dan men distribusikan produknya
seperti industri saat ini tetapi formulasi dan jenis pakan yang di gunakan
masih terbatas serta teknologi yang digunakan masih sederhana. Industri pakan yang pertama kali berdiri adalah
Blatchford di Waukegan, Illinois - Amerika Serikat, yang memproduksi pakan bagi
anak sapi, yang sampai saat ini masih beroperasi.
Perkembangan ilmu
pengetahuan yang pesat khususnya teknologi pengolahan, metabolisme zat-zat
makanan di dalam tubuh ternak, penemuan vitamin dan mineral serta bahan-bahan
baku seperti tetes, tepung ikan dan sebagainya telah mendorong kemajuan
industri pakan baik dari segi peralatan, maupun dari segi teknologi pengolahan
dan produk yang dihasilkannya. Industri
pakan sekarang semakin modern dan kompleks karena semua proses produksi, pengawasan produksi, mutu baik bahan baku maupun bahan jadi dan
formulasi campuran ransum, semuanya dilakukan dengan menggunakan komputer. Disamping itu, industri pakan saat ini juga
telah memiliki sistem managemen, baik
dalam sistem produksi maupun dalam
sistem pemasaran.
Di Indonesia,
industri pakan mulai berkembang pada era tahun 1970-an, khusus nya industri
pakan unggas, karena pada era ini perkembangan peternakan ayam pedaging dan
petelur sangat pesat sehingga permintaan
pakan semakin meningkat.
Akhir-akhir ini banyak industri pakan dibangun di daerah-daerah pusat
produksi bahan baku pakan, seperti tampak pada Tabel 1 bahwa jumlah dan potensi
industri pakan di daerah-daerah pusat produksi bahan baku pakan lebih besar dan
banyak dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya, seperti di Jawa Barat
sebagai daerah pusat produksi bahan baku terbesar di Indonesia terdapat 38 buah
perusahaan industri pakan. Tabel 1 juga
memperlihatkan di daerah Jawa Timur, jumlah industri pakan hanya 15 buah tetapi kapasitas produksinya hampir sama
dengan daerah di Jawa Barat yang memiliki industri pakan sebanyak 38 buah,
berarti kemampuan produksi dari mesin produksi pada masing-masing pabrik adalah
tidak sama.
Tabel 1. Jumlah Indsutri Pakan dan
Produksi Pakan di Indonesia
Sampai Dengan Tahun 1987.
No.
|
Provinsi
|
Jumlah
Industri
|
Jumlah
Produksi (ton/tahun)
|
|
|
|
|
1.
|
Jawa Barat
|
38
|
1.044.346
|
2.
|
DKI
|
7
|
378.280
|
3.
|
Jawa Tengah
|
10
|
157.980
|
4.
|
Daerah
Istimewa Yogyakarta
|
2
|
5.400
|
5.
|
Jawa Timur
|
15
|
999.610
|
6.
|
Sumatera Utara
|
9
|
193.900
|
7.
|
Lampung
|
4
|
90.000
|
8.
|
Riau
|
2
|
1.800
|
9.
|
Sumatera Barat
|
3
|
9.000
|
10.
|
Sulawesi Selatan
|
3
|
73.600
|
11.
|
Sulawesi Utara
|
2
|
73.400
|
12.
|
Kalimantan Timur
|
2
|
33.360
|
|
|
|
|
Berikut ini adalah kronologis
berdirinya industri pakan di dunia :
1. 1848 – Kantung goni pertama kali dibuat oleh Chase Bag Company
untuk mengganti-
kan tong kayu
(barrel).
2. 1870 – Penggiling porselin dan baja untuk membuat tepung
dikembangkan di Eropah
dan di import oleh
perusahan-perusahaan Amerika untuk membuat tepung
gandum dan
biji-bijian.
3. 1886 – Serat rami diimpor dari India untuk membuat karung.
4. 1895 – Isu paten khususnya untuk hammermill mulai digunakan.
5. 1900 – Keausan alat penggiling
(perbaikan alat penggiling yang aus) mulai didesain dan dipatenkan oleh Sprout
Waldron Company .
6. 1905 - Elektromagnet tersedia di pasaran.
7. 1909 - Mixer horizontal dibuat oleh S.Howes
Company.
8. 1910 - Volumetric feeders untuk
campuran satu arah dibuat oleh B.F. Gump Company.
9. 1910 – Autmatic hopper berskala
dibuat oleh Richardson Scale Company.
10. 1911 – Mesin pellet komersil
pertama dibuat oleh Sizer Ltd. Di
Inggris.
11. 1913 – Mesin pencampur molase
dengan bah pakan lainbnya dibuat oleh S.Howes Company.
12. 1914 – Nixer pencampur
horinsontal dibuat oleh Sprout-Waldrom Company.
13. 1916 – Alat penyuntik dan
pengatur proporsi molase dalam ransum dibuat oleh S.Howes Company.
14. 1918 – Mixer vertical komersil
pertama dibuat oleh Sprout-Waldrom Company.
15. 1919 – Isu paten untuk pembuatan
karung goni yang berlabel
16. 1924 – Mesin pellet untuk
mencampur bahan makanan dengan kandungan molasses tinggi dibuat dan dipatenkan
oleh Schreiber Mills, Inc.
17.1927 – Perusahaan Beacon Milling
Company membuat sistem pencampuran
makanan.
18. 1928-1929 – Mesin pellet
diimport ke amerika. Perusahan yang
pertama menggunakannya adalah Schreiber Mills Inc., Nutrena Mills, Inc., Albers
milling Company, Tarkio Molasses Feed
Company, Quaker Oats, Beacon Milling Company, Ralston Purina Company, dan S.
Hower Company yang menjadi distributor di Amerika Serikat.
19. 1930 – S. Hower Company membuat
mesin pellet dan mesin pembuat pellet bentuk kubik untuk di jual di Amerika
Serikat.
20. 1931 – Mesin pellet model
menggunakan baja diperkenalkan oleh perusahaan California Pellet Mill Company.
21. 1931 – Perusahaan B.F. Gump
Company memasarkan mesin pencampur makanan dengan molasses
22. 1933 – Perusahaan Wenger Mixer
Manufacturing Company menjual mesin pencampur makanan dengan molase
berkecepatan tinggi untuk pertama kalinya.
23. 1933 – Perusahaan Beacon Milling
Company pertama kali membuat mesin pembuat pellet untuk itik.
24. 1936 – Masa berlaku paten untuk
karung goni berakhir.
25. 1939 – Pertama kali satu paket
model mixer molasses berkecepatan tinggi dijual oleh Wenger Mixer Manufacturing
Company. Paket tersebut sudah termasuk
alat untuk menentukan jumlah/presentasi masing-masing bahan pakan, tanki penampung
molasses, dan pompa bermeteran.
26. 1940 – Alat pneumatic untuk
menangani bahan-bahan pakan yang mau diproses diperkenalkan oleh Sprout Waldron
Company.
27. 1941 – Permanent Plate magnet
komersil dibuat oleh Eriez Company.
28. 1941 – Perusahaan California
Pellet Mill Company memperkenalkan alat pendingin pellet vertical untuk dijual.
29. 1942 – Pertama kali truk
pengangkut bahan pakan dalam jumlah besar dibuat oleh perusahaan Triangle Grain
Company Bellflower California. Truk ini
digunakan untuk mengantar bahan pakan
atau makanan dalam jumlah besar
30. 1945 – Tote bins untuk menampung
bahan makanan dalam jumlah besar pertama kali dikembangkan oleh Frank White
untuk perusahaan Fisher Flour Mills, Seattle,
Washington.
31. 1946 – Pertama kali mesin
molasses pellet extruder dibuat untuk mencampur peller yang menggunakan
mollases dalam jumlah tingg (30-50%)
dikembangkan oleh Wenger Mixer Manufacturing Company.
32. 1947 - Formulasi pakan dalam bentuk crumble diperkenalkan untuk unggas.
33. 1948-1950 – Kantung kertas
pertama kali diperkenalkan oleh St. Regis Paper Company dan Bemis Bros , Bag
Company.
34. 1949 – The Weigh Buggy
dikembangkan oleh Allied Industies, Inc.
35. 1949 – Istila Push Button Mills
mulai diiklankan dalam jurnal perdaganagn makanan.
36. 1950 – Alat pendingin pellet horizontal
komersil pertama dibuat oleh Wnger Mixer Manufacturing Company.
37. 1950 – Pompa larutan berskala
dan alat untuk menangani lemak hewani dikembang kan oleh Wenger Mixer
Manufacturing Company.
38. 1955 – Mesin multi blender
dibuat oleh Wenger Mixer Manufacturing Company.
39. 1955 – Perusahaan Attala Company
of Kosciusko, Mississippi membangun sistem kartu
pengontrolan pancampuran makanan.
Perusahaan Richardson Scale Company mendesain panel elektronik untuk
mengontrol jumlah dan pencampuran bahan pakan.
40. 1957 – Mesin multi guna yang
snaggup menghasilkan pellet yang keras, pellet dengan jumlah molasses yang
tinggi, dan campura makanan yang mengandung molasses dalam bentuk tepung diperkenalkan oleh Wnger
Mixer Manufacturing Company.
41. 1957 – Pertama kali mesin pellet
yang telah mengalami perubahan dijual oleh Wenger Mixer Manufacturing Company.
42. 1957 – alat full drop-bottom
horizontal mixer dikembangkan oleh Hayes & Stolz Company.
43. 1960 – Alat mixer vertical bentuk segi empat diimport dari
Holland dan
didistribusi oleh Ross Machine and Mill Supply Company.
44. 1961 – Alat unique cone- shaped
vertical mixer dengan sistem rotasi diimport dari Hollans dan didistribusi oleh
J.H. Day Company.
45. 1962 – Alat penguji ketahanan
pellet dikembangkan oleh Pfost at Kansas
State University,
Departemen of Flour and Feed Milling Industries.
46. 1965 – Alat Tip-tub mixer
pertama kali diperkenalkan oleh Wnger Company.
47. 1974 – Pabrik makanan untuk
membuat makanan ikan catfish pertama kali dibangun di Belzoni Mississippi.
48. 1975 – Pabrik makanan yang
seluruh kegiatannya menggunakan sistem computer menjadi kenyataan. Sistem ini dirancang oleh T.E. Ibberson dan
diabngu pada empat pabrik yaitu FCX, Inc., Southern States Coop, Landmark,
Inc., dan The Andersons.
49. 1976 – Pembuatan makanan merpati
yang dikerjakan seluruhnya secara otomatis di mulai di Cressona, Pennsylvania.
50. 1979 – Holly Farms pertama kali
merancang fasilitas penampungan dalam ukuran besar untuk menampung bahan-bahan
pakan ukuran mikro dan metionin dalam bentuk larutan.
51. 1979 – Rotary Mill dikembangkan
di Austrlia oleh CSIRO. Ripple Mill
diperkenalkan di Amerika Serikat oleh California Pellet Mill Co. pada tahun
1982.
52. 1983 – Alat untuk menguji
berkelanjutan ketahanan pellet dibuat oleh beberapa perusahan Eropa termasuk di
dalamnya Buhler-Miag.
2.3. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERDIRINYA INDUSTRI PAKAN
Masalah-masalah
yang dihadapi suatu industri pakan sangat bervariasi bergantung pada lokasi
tempat industri tersebut berdiri, apakah itu desa, kota, kabupaten, provinsi
atau negara. Namun demikian secara umum
masalah-masalah yang dihadapi yang mempengaruhi berdirinya suatu industri
pakan pada suatu daerah relatif sama,
yaitu :
1. Kebijakan Pemerintah.
Pemerintah banyak mengeluarkan
kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan pemerintah untuk melindungi industri
pakan dan konsumen atau usaha peternakan, sangat menentukan maju mundurnya
usaha industri pakan dan usaha peternakan.
Contoh : Pemerintah membuat aturan tentang pembebasan atau keringanan
bea masuk untuk impor tepung ikan dan
bunghkil kedele, serta aturan tentang quality control untuk melindungi usaha
peternakan. Di negara-negara maju campur
tangan pemerintah semakin kecil sedangkan di negara-negara berkembang seperti
Indonesia sangat diperlukan untuk melindungi industri pakan skala kecil.
2. Budaya dan Agama.
Budaya dan agama di suatu daerah akan menentukan jenis ternak yang akan
diusaha kan, seperti di daerah Timur Tengah, khususnya di Arab dan Israel atau
di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya beragama muslim dan yahudi usaha
ternak babi tidak diperbolehkan sehingga industri pakan yang menghasilkan pakan untuk ternak babi
tidak akan berkembang.
Di beberapa negara ada peraturan yang melarang penggunaaan bahan pakan
tertentu sebagai komponen dalam ransum hasil dari suatu industri pakan, seperti
di Amerika serikat sisa-sisa makanan tidak diizinkan digunakan sebagai bahan
pakan sedangkan di beberapa negara berkembang termasuk India dan Indonesia
sisa-sisa makanan dapat digunakan sebagai bahan pakan. Di Meksiko, bahan dasar utama dalam ransum
ternak adalah sorghum, karena jagung digunakan sebagai makanan pokok manusia,
khususnya dalam pembuatan kue “Tortilas”.
Sebaliknya di Mesir jagung dapat digunakan sebagai bahan pakan dalam
industri pakan karena makanan pokok rakyat Mesir adalah gandum.
Dari contoh-contoh di atas, penggunaan bahan pakan yang digunakan
sebagai komponen ransum dalam industri pakan harus disesuaikan dengan adat
kebiasaan dan budaya setempat. Kondisi
ini akan mempengaruhi industri pakan, khususnya
dalam penggunaan peralatan harus disesuaikan dengan bahan baku pakan yang akan digunakan, seperti di daerah yang
menggunakan jagung sebagai bahan baku utama
industri pakan akan menggunakan alat penggiling yang berbeda dengan daerah yang
bahan baku
utamanya adalah gandum atau umbi-umbian.
3. Konsumen.
Konsumen industri pakan adalah peternak.
Antara industri pakan dan peternak mungkin dipisahkan oleh jarak tetapi
mereka dipertemukan dalam suatu pasar karena adanya aktifitas penawaran dan
permintaan. Pengaruh konsumen atau
peternak terhadap industri pakan hanya terlihat mungkin pada salah satu unit
kegiatan di dalam industri pakan
sehingga tidak mempengaruhi industri pakan secara keseluruhan. Akan tetapi kadang-kadang kelesuan pada
konsumen atau usaha peternakan akan berpengaruh pada industri pakan, seperti adanya kepres 50 tahun 1981
menyebabkan kelesuan pada usaha peternakan unggas berpengaruh terhadap
industri pakan di Indonesia, khususnya industri pakan unggas.
Hubungan antara industri pakan dan konsumen terjadi melalui satu sistem
pemasaran atau jalur tataniaga. Dalam
ilmu ekonomi jalur pemasaran ada 3 macam, yaitu :
- Sistem Pemasaran Monopoli.
Banyak industri pakan menghasilkan produk yang sama
yaitu pakan ternak tetapi mutunya tidak mungkin sama sehingga industri pakan
yang memiliki produk dengan mutu yang baik akan menguasai pasar, seperti di
Indonesia banyak sekali industri pakan unggas tetapi yang paling menguasai
pasar adalah industri pakan Charoen Pokhpand
dari Jakarta dan Cargill dari Surabaya.
- Sistem Pemasaran Oligopoli.
Dalam sistem ini beberapa unit usaha dalam industri
pakan memproduksikan pakan dengan mutu yang sama sehingga akan menguntungkan
pihak industri pakan bukan konsumen.
Sistem pemasaran cara ini tidak terdapat di Indonesia.
- Sistem Pemasaran Normal.
Dalam sistem ini, pemasaran yang dilakukan industri
pakan dan kondisi dari konsumen tidak
dipengaruhi atau mempengaruhi pasar.
4. Distributor atau Penyalur
Bahan Baku.
Distributor bahan baku bagi industri pakan sangat menentukan
perkembangan industri pakan. Di
Indonesia, pemerintah ikut dalam kegiatan
penyediaan bahan baku bagi industri pakan, seperti pada tahun 1972 musim
kemarau yang panjang menyebabkan gagalnya panen jagung sehingga tidak tersedia
jagung bagi industri pakan.. Demikian juga dengan tepung ikan, sehingga
pemerintah malalui BULOG ikut campur
dalam penyediaan ke dua jenis bahan baku
bagi industri pakan. Pemerintah,
konsumen dan distributor bahan baku merupakan satu kesatuan yang mempengaruhi
industri pakan sehingga bila terjadi suatu masalah dalam industri pakan perlu
penanganan secara terpadu dari ke tiga lembaga tersebut.
2.4. TIPE INDUSTRI PAKAN
Industri pakan digolongkan dalam beberapa tipe, berdasarkan pada :
1. Kemampuan Produksi :
Berdasarkan kemampuan produksi,
industri pakan dibedakan atas :
a.
Industri pakan besar.
Industri tipe ini memproduksi lebih dari 20 ton per hari.
b.
Industri pakan sedang.
Industri tipe ini memproduksi 5-20 ton per hari.
c.
Industri pakan kecil.
Industri tipe ini memproduksi kurang dari 5 ton per hari.
2. Jumlah tenaga kerja :
Berdasarkan jumlah tenaga kerja,
maka industri pakan dibedakan atas :
a.
Industri pakan besar
Jumlah tenaga kerja dalam industri tipe ini adalah lebih dari 100 orang.
b.
Industri pakan sedang.
Jumlah tenaga kerja dalam industri tipe ini adalah 20-99 orang.
c.
Industri pakan kecil.
Jumlah tenaga kerja dalam industri tipe ini adalah 5-19 orang.
d.
Industri pakan skala rumah
tangga.
Jumlah tenaga kerja dalam industri tipe ini adalah 1-4 orang.
3. Permodalan :
Berdasarkan modal yang dimiliki,
maka industri pakan dibedakan atas :
a.
Usaha kecil.
Berdasarkan UU no. 9 tahun 1995,
criteria usaha kecil adalah :
-
Memiliki kekayaan maksimal Rp
200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan pabrik.
-
Memiliki hasil penjualan
sebesar Rp 1.000.000.000,-
b.
Industri kecil.
Berdasarkan Kep. Kemperindag No. 254?MPP/Kep/7/1997 industri tipe ini memiliki investasi sebesar
Rp 200.000.000,- tidak termasuk tanah
dan bangunan.
c.
Industri kecil menengah.
Berdasarkan Kep. Memrindag No. 257?MPP/Kep/17/1997
industri tipe ini memiliki investasi
sebesar Rp 5.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan.
4. Bahan dan Alat Produksi Yang Digunakan :
Berdasarkan bahan dan alat yang
digunakan, maka industri pakan dibedakan atas :
a. Feed-Milling Establishment
Melakukan operasi penggilingan dengan
stationary atau dengan mobil penggilingan pada tempat-tempat tertentu.
b.
Primary Feed Manufacture.
Usaha ini telah melakukan prosesing dan mixing bahan pakan
sendiri. Untuk produksi sudah diberi
tambahan premix sebanyak kurang dari 50 kg/ton.
c.
Secondaray Feed Manufacturing
Usaha ini sudah melakukan prosesing dan mixing dengan
satu atau lebih bahan yang menggunakan feed supplement
d.
Custom Grinding and Mixing.
Usaha ini sudah menggiling bahan-bahan pakan untuk
kebutuhan sendiri maupun untuk pesanan dan sudah mencampurnya dengan feed
supplement.
5. Berdasarkan Produk Yang Dihasilkan :
Berdasarkan produk yang dihasilkan,
maka industri pakan dibedakan atas :
a.
Complete feed.
Produk
ini mengandung zat-zat gizi yang seimbang, yang biasanya untuk ternak
non-ruminansia tetapi kalau ditujukan untuk ternak ruminansia perlu ditambahkan
hijauan.
b.
Suplements/Concentrate.
Produk ini sudah mengandung protein, vitamin, mineral
dan aditif, tetapi untuk menjadi ransum seimbang perlu ditambahkan biji-bijian
dan atau hijauan dengan kadar protein 200 p/ton.
c.
Base Mixes / Super Concentrtae.
Protein yang terkandung di dalamnya sebagian besar
terdiri dari protein asal hewani. Untuk
menjadikannya ransum seimbang perlu ditambahkan biji-bijian dan bahan sumber
protein sebanyak 100 p/ton.
d.
Premix.
Formulasinya terdiri darai satu atau lebih bahan mikro
(vitamin dan mineral). Jika digunakan dalam ransum ternak non-ruminansia perlu
ditambahkan biji-bijian dan bahan pakan sumber protein lainnya sebanyak kurang
dari 100 p/ton.
2.5. UNIT-UNIT
USAHA DALAM INDUSTRI PAKAN
Dalam industri pakan terdapat
beberapa unit usaha yang minimal harus ada dan saling menunjang untuk
kelancaran usaha industri tersebut..
Unit-unit tersebut diantaranya,
adalah :
1. Unit Pimpinan
Dalam satu industri pakan terdapat seorang pimpinan atau dikenal
dengan manager, yang bertugas mengendalikan
semua kegiatan di dalam industri pakan.
Maju mundurnya usaha industri pakan sangat tergantung pada manager
tersebut.
2. Unit Pengadaan Bahan Baku.
Unit ini bertanggungjawab atas keberlanjutan ketersediaan bahan baku
yang diguna kan
dalam membuat ransum atau pakan komplit.
3. Unit Pengolahan Bahan Baku
Unit ini bertanggungjawab dalam memproses bahan baku menjadi ransum atau
pakan komplit.
4. Unit Penyimpanan Bahan
Jadi
Unit ini bertanggungjawab atas penyimpanan ransum atau pakan komplit
hasil dari pengolahan bahan baku agar tidak mengalami kerusakan atau penyusutan
nilai gizi ransum atau pakan komplit yang telah jadi sebelum dipasarkan.
5. Unit Pemasaran
Unit ini bertanggungjawab dalam kelancaran pemasaran ransum atau pakan
komplit agar cepat terjual. Dalam
pemasaran, unit ini juga bertanggungjawab terhadap promosi produk yang
dihasilkan termasuk dalam pembuatan iklan, label pada karung dan sebagainya.
6. Unit Pengujian kualitas
bahan baku dan bahan jadi.
Unit ini bertanggungjawab atas kualitas bahan baku yang digunakan dan
ransum atau pakan komplit yang dihasilkan karena kualitas ini menentukan
kelancaran pemasaran produk yang dihasilkan dan selanjutnya ikut menentukan
perkembangan industri pakan.
3. PENUTUP
3.1. Rangkuman.
Industri pakan terdiri
atas dua pengertian yaitu industri dan pakan.
Dalam industri pakan bergabung berbagai unit usaha yang bergerak dalam
pembuatan pakan (ransum atau pakan komplit) secara makro dan secara mikro baik
dalam bentuk pabrik maupun bukan pabrik.
Secara garis besar unit-unit usaha yang ada di dalam industri pakan
adalah unit pimpinan, unit penyediaan bahan baku, unit pengolahan bahan baku,
unit penyimpan an bahan jadi, unit pemasaran, dan unit pengujian kualitas bahan
baku dan bahan jadi. Perkembangan
industri pakan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, agama dan budaya,
konsumen yaitu peternak, dan distributior bahan baku. Dari faktor-faktor di
atas maka kemajuan industri pakan sangat bergantung pada penyediaan atau
distributor bahan baku, kualitas produk
yang dihasilkan dan konsumen dalam hal ini peternak. Bagi negara-negara sedang berkembang selain
ketiga faktor tersebut, kebijakan pemerintah ikut menentukan kemajuan industri
pakan. Oleh karena itu pemerintah,
distributor, konsumen dan kualitas produk yang dihasilkan merupakan
faktor-faktor yang paling menentukan perkembangan suatu industri pakan.
3.2. Latihan
a. Diskusikanlah hak dan
kewajiban dari industri pakan !
b. Diskusikanlah peranan
kualitas produk terhadap perkembangan industyri pakan !
c.
Diskusikanlah hubungan industri pakan dan usaha peternakan bagi kemajuan
usaha industri pakan !
3.3. Tes dan Kunci Jawaban.
a. Tes.
1.
Sebutkanlah perbedaan indutri
dan pabrik !
2.
Apa yang menjadi dasar
perbedaaan antara industri dan pabrik ?
3.
Mengapa di negara-negara
berkembang pemerintah ikut menentukan perkembangan industri pakan ?
4.
Mengapa agama dan budaya sangat
menentukan berdirinya suatu usaha industri pakan ?
5.
Mengapa kualitas produk yang
dihasilkan suatu industri pakan ikut menentukan perkembangan industri pakan
tersebut ?
b. Kunci Jawaban.
1. Pabrik diartikan sebagai sebuah
bangunan dengan perlengkapan mesin tempat membuat atau memproduksikan produk tertentu dalam
jumlah besar untuk diper dagangkan.
Industri diartikan sebagai semua kegiatan tidak saja dalam bentuk wujud
fisik memproses atau mengolah produk tertentu dengan menggunakan sarana dan
peralatan seperti mesin tetapi lebih ditujukan sifat aktifitasnya seperti
penyediaan bahan baku,
pemasaran, pengujian kualitas produk dan sebagainya..
2. Dasar perbedaaan pabrik
dan industri terletak pada sifat aktifitasnya.
3. Untuk melindungi industri
pakan skala kecil.
4. Agama ikut menentukan
perkembangan industri pakan, seperti negara dengan mayoritas penduduk muslim
atau yahudi tidak mungkin industri pakan babi berkembang disana. Budaya ikut menentukan perkembangan industri
pakan, seperti di Meksiko, jagung menjadi makanan pokok manusia maka industri pakan yang mengandalkan bahan
baku utama adalah jagung tidak mungkin berkembang disana atau di Mesir gandum
menjadi makanan pokok manusia, jagung bisa digunakan dalam industri pakan
sehingga industri pakan yang mengandalkan bahan baku utama adalah jagung bisa
bverkembang disana.
5.
Kemajuan usaha peternakan ditentukan oleh kualitas pakan yang dikonsumsi ternak nya. Oleh karena itu pakan yang dihasilkan oleh
suatu industri pakan bila tidak berkualitas maka produknya tidak laku sehingga
industri tersebut mengalami kerugian atau kebangkrutan.
DAFTAR PUSTAKA
Bebb, D.L. 1990. Mechanized Livestock Feeding. BSP
Professional Book., Oxford, London.
McEllhiney, R.R. 1985. Feed Manufacturing Technology III. American
Feed Industry Association, Inc., Virginia, USA.
Perry, T.W.
1984. Animal Life-Cycle Feeding
and Nutrition. Academic Prss. New York.
Surisdiarto dan Koentjoko. 1990. Industri Makanan
Ternak. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakanan Universitas
Brawidjaja., Nuffic – Universitas Brawidjaja., Malang.
SENARAI
Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk tertentu.
Dalam industri pakan bahan baku adalah semua bahan pakan seperti jagung,
kacang kedele, tepung ikan dan sebagainya yang diolah menjadi pakan komplit.
Industri adalah sebuah usaha yang terdiri tidak saja
dari berbagai unit usaha termasuk usaha-usaha pabrik dalam bentuk wujud fisik
tetapi juga termasuk semua aktifitas seperti penyuediaan bahan baku, pemasaran
produk dan sebagainya.
Pabrik adalah sebuah bangunan dengan peralatan mesin
untuk menghasilkan produk tertentu dalam jumlah besar untuk diperdagangkan.
Pakan adalah makanan ternak.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical